STRUKTUR BANGUNAN ADALAH
Bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom,
ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk
mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior,
dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur
bangunan tinggi tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Gambar 1. bangunan pinggir pantai |
Kegunaan lain
dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan
atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan
struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup
mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian
menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan aman.
Terdapat tiga
bagian dari struktur bangunan antara lain :
Struktur bawah
(substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan
tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
Struktur tengah
merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah dan di
bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur tengah
di antaranya dinding, kolom, dan ring.
Struktur atas
(superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke atas
untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.
KLASIFIKASI
STRUKTUR
1.Klasifikasi
struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya :
- Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi elemen lurus dan elemen melengkung.
- Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.
2.Klasifikasi
struktur berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :
- Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami tekanan beban.
- Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanannya.Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisik nya meskipun bentuknya berubah-ubah.
3.Berdasarkan
susunan elemen
- System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ketanah merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalh contoh system satu arah.
- System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan tidak terletak diatas garis yang sama.
Gambar 2. Klasifikasi elemen struktur |
4.berdasarkan material pembentuknya di bedakan :
→ Struktur kayu
→ Struktur baja
→ Struktur beton,dll
C.Elemen-elemen
utama struktur
Elemen-elemen
struktur utama seperti pada gambar 3 di kelompok kan menjadi 3 kelompok utama
yaitu :
➤ Elemen
kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat datar,
pelat berpelengkungan dan cangkang.
➤ Elemen tidak kaku atau fleksibel
seperti kabel, membrane atau kabel berpelengkung tunggal maupun ganda.
➤ Elemen elemen yang merupakan rangkaian
dari elemen elemen tunggal : rangka, rangka batang, kubah dan jaring.
1.Balok dan
kolom
struktur yang dibentuk dengan cara
meletakkan elemen kaku horizontal diatas elemen kaku vertical.Elemen horizontal
memikul elemen yang bekerja secara tranfersal dari panjangnya dan menyalurkan
beban tersebut ke elemen vertical yang menumpunya.Kolom di bebani secara aksial
oleh balok dan akan meyalurkan beban tersebut ketanah.Balok akan melentur
sebagai akibat dari beban yang bekerja
secara transveral sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur.Kolom tidak melentur ataupun
melendut karena pada umum nya mengalami gaya aksial saja.Pada suatu bangunan
struktur balok dapat berupa balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun
balok menerus.Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih
menguntungkan di banding balok bentangan tunggal diatas dua tumpuan sederhana.
2.Rangka
Struktur rangka
secara sederhana sama dengan balok.Tetapi dengan aksi struktur yang berbeda
karena adanya tititk hubung kaku antara elemen vertical dan elemen
horizontalnya.Kekauan tititk hubung ini memberi kestabila terhadap gaya
lateral.Pada system rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat
dari adanya aksi pada struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen
terbatas, sehingga biasanya akan dibuat dengan pola berulang.
3.Rangka batang
Rangka batang
adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier berbentuk
batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola segitiga.Rangka
batang yang terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut secarakeseluruhan
apabila mengalami pembebanan seperti yang hal nya di alami balok yang terbebani
tranversal.Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami
gaya tarik atau tekan saja.
4.Pelengkung
Pelengkung
adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang
antara 2 titik.Struktur itu umumnya terdiri atas potongan potongan kecil yang
mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan.Bentuk lengkung dan perilaku
beban merupakan hal pokok yang mementukan apakah struktur tersebut stabil atau
tidak.Kekuatan struktru tergantung dari bahan penyusun nya serta beban yang
akan bekerja padanya.contoh struktur pelengkung adalah struktur yang berbenuk
dari susunan bata.Bnetuk struktur pelengkung yang banyak digunakan pada banguna
modern adalah pelengkung kaku.
5.Dinding dan
plat
Plat datar dan
dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding pemikul beban
dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah vertical maupun arah
horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil maka kekuatan
terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat terbatas.Struktur pelat
datar digunakan secara horizontal dan memikukl beban sebagai lentur dan
meneruskanya ketumpuan.Struktur pelat dapat terbuat daribeton bertulang ataupun
baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola susunan elemen garis yang kaku
dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk memperoleh kekakuan
yang lebih baik.
6.Cangkang dan
terowongan
Cangkang dan
terowongan merupakan struktur pelat satu kelengkungan.Struktur cangkang
memiliki bentang longitudonial dan kelengkungan nya tegak lurus terhadap
diameter bentang.Bentuk cangkang harus terbuat dari material kaku seperti beton
bertulang atau baja.
7.Kubah
Kubah merupakan
bentuk struktur berlangkungan ganda.Bentuk kubah dapat dipandang sebagai bentuk
cengkung yang berputar.Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton
bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata.
Kubah adalah
struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar dengan
penggunaan material yang lebih sedikit.
8.Kabel
Merupakan
elemen struktur yang fleksibel.Bentuk kabel bergantung pada beban yangbekerja
padanya.Struktu kabel yang di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus saja di
sebut tierod..Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka
bentuk kabel akan berupa segmen segmen garis .Jika yang di pikul adalah beban
yang terbagi merata maka kabel akan berbentuk lengkungan sedangkan berat sendri
struktur kabel akan menyebabkan bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.
9.Membran,
tenda dan jaring.
Membran adalah
lembaran tipis yang fleksibel.Tenda biasanya dibentuk dari permukaan
membrane.Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan
menggunakan mebran-membran.Untuk permukaan dengan lengkungan ganda permukaan
actual harus tersusun dari segmen yang jauh lebih kecil karena pada umumnya
membrane dengan permukaan dengan menggantungkan pada sisis cembung berarah
kebawah itupun jika berarah keatas harus ditambahkan mekanisme tertentu agar
bentuknya tetap.
KONTRUKSI
Konstruksi
dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur.
Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan
yang terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain
rumah, gedung, jembatan, dan jalan raya.
Konstruksi bisa
didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga
dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas
membangun, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses
pendirian bangunan seperti perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL,
penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek pembangunan.
Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh buruh bangunan,
tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi mandor proyek. Sementara itu,
keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh
manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek.
Konstruksi
dalam pengertian bangunan
dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
Konstruksi
gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup manusia.
Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit, dan
lain-lain.
Konstruksi
transportasi ialah konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan prasarana
transportasi. Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal,
pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.
Kontruksi air
merupakan konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di atas tanah.
Yang termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi, drainase,
parit, got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.
Konstruksi
khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus. Sebagai
contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan listrik,
menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.
Perancangan
konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di antaranya
konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan
pembuatannya. Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan
kaidah-kaidah estetika sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata. Tak
kalah pentingnya, konstruksi harus dijaga kebersihannya agar penghuni merasa
sehat dan nyaman, termasuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya dengan baik.
Terakhir, pembangunan konstruksi ini juga wajib dilakukan efektif dan efisien.
KLASIFIKASI
KONTRUKSI
Dalam kehidupan
sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti
struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan
lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang
membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan
konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).
Bangunan
dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
1). Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit,
hotel, rumah dan lain-lain.
2) Bangunan Transportasi yaitu: jalan,
jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan,
lapangan terbang dan sebagainya.
3) Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran
irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-
gorong dan sebagainya.
4) Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas
pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi,
menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum
konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1. Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak
sehingga biaya pemeliharaan relatip
menjadi murah.
2. Fungsional,
dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan
sesuai dengan fungsinya.
3. Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang
mata .
4. Hygienis,
dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa
nyaman dan sehat.
5. Ekonomis,
dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif
efisien dan efektif.
Sistem Bangunan
Sebuah sistem
dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan
atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks
dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud
fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan,
terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga
dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
Sistem Struktural
Sistem
struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan
menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa
melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian
sistem struktur itu sendiri.
a) Substruktur atau struktur bawah: adalah
struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah
bangunan.
b) Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding
penopang menyokong struktur lantai dan
atap.
c) Superstruktur atau struktur atas: adalah
perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari
elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikian
sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena
elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan
yaitu yang disebut gedung atau rumah.
Sistem Selubung
Sistem selubung
merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap, dinding
eksterior, jendela, dan pintu.
ü Atap dan dinding eksterior melindungi
ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol
kelembaban, panas, dan aliran udara dengan
susunan lapisan komponen konstruksi.
ü Dinding eksterior dan atap juga meredam
kebisingan, serta memberikan keamanan dan
privasi bagi penghuni bangunan.
ü Pintu memberikan akses fisik.
ü Jendela memberikan akses terhadap cahaya,
udara, dan pemandangan.
ü Dinding interior dan partisi membagi ruang
interior bangunan menjadi satuan ruang-
ruang yang lebih kecil.
Sistem
mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan,
diantaranya:
a Sistem pasokan air menyediakan air untuk
konsumsi dan sanitasi penghuni.
b Sistem pembuangan air membuang limbah
cair dan zat organik ke luar bangunan.
c Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air
conditioning) mengkondisikan keadaan ruang
interior untuk kenyamanan penghuni.
d Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur,
melindungi sumber daya listrik bangunan
dan
mendistribusikannya dengan aman untuk memenuhi kebutuhan
e. Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi
Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai
ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
f. Sistem kebakaran mendeteksi dan
memadamkan api.
g. Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin
memerlukan sistem pembuangan limbah
serta sistem daur ulang.
2. Jenis-jenis Bangunan
Bangunan
sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot yang
tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam bangunan
dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :
A. Bangunan kering, yang diantaranya adalah
gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah , dan
lain-lain.
B. Bangunan basah, yang diantaranya adalah
saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan, bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat
ruang lingkup dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya
akan dibahas ilmu bangunan gedung saja.
3. Bagian-bagian Bangunan Gedung
Setiap bangunan
merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Ditinjau dari
sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu
sebagai berikut:
Bagian bawah
Yaitu
bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian
bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan
pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan
yang berada diatasnya termasuk beratnya sendiri.
Bagian tengah
Yaitu
bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti
dinding, pintu dan jendela.
Bagian atas
Yaitu
bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti
plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.
Struktur
bangunan adalah komponen penting
dalam arsitektur.
Untuk melindungi suatu ruang terhadap iklim dan bahaya –bahaya
yang ditimbulkan oleh alam.
Menyalurkan
beban ke dalam tanah
Struktur adalah
sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam
elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang
utuh.
Beban dibedakan
dalam beberapa arti :
Beban Gravitasi
: Tegak Lurus Kebumi, vertikal ke bumi, beban yang secara alami dimiliki oleh
setiap benda di muka bumi.
Beban Lateral
atau Horizontal :Tegak Lurus terhadap beban gravitasi atau mendatar relatif
sejajar permukaan bumi.
Pembagian beban
berdasarkan sebabnya :
1. Beban yang
disebabkan Alam (Geofisika)
Arus dan Gelombang air, geothermal-uap dan
gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik, hujan,salju, dsb.
2. Beban yang
disebabkan Buatan Manusia (Man Made)
getaran kendaraan, suara buatan, ledakan
bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.
Perbedaan beban
hidup dan beban mati
Beban Mati
Berat Sendiri – Struktur dan Seisinya
Sifatnya
Permanen – Tetap, Statik
Beban mati
dapat dihitung dengan akurat – material dan komponennya jelas.
Contoh :
Struktur dinding, lantai, atap, plafon,
perlengkapan Sistem Mekanikal Elektrikal
Beban Hidup
Salju, Air
hujan, Es
Tekanan
Air,Tanah, dan Air Tanah
Beban Angin
Beban Gempa ;
Pergeseran pada Patahan/plate
Tanah Longsor,
Tanah Turun pada lapisan bawah
Tsunami
Beban Termis –
Panas, Memuai dan Pemuaian
Beban Ledakan –
Nuklir, Super Sonic
Sifatnya
Berubah atau Temporari atau Semi Permanen
Beban Hidup
terkadang sukar diprekdiksi arah dan besarnya
Besaran dapat
berubah menurut Waktu dan Tempat
Beban Hidup
dapat bekerja secara Statik ataupun Dinamik
Contoh :
Orang, Perabot
Interior-Furnitur, Dinding Partisi, Sebagian Perlengkapan Mekanikal (tangki
air, pipa, dll).
Konsep dasar
sistem struktur :
Beberapa aspek
yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola
Geometrikbentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
a. organisasi
fungsi ruang,
b. visual,
c. stabilitas,
d.distribusi
beban.
Pola dan
Koordinasi Modul
untuk
memudahkan dalam mendisain, pelaksanaan lapangan dan perhitungan-perhitungan
sruktur
Modul Perencanaan (Ruang/Arsitektural)
Modul Struktur
Modul
Bahan/Material
Modul Utilitas
Modul
Perlengkapan Furnitur
Pola Struktur
Pola/Modul
Grid, garis-garis kotak lurus
Pola
Radial/Memusat
Pola
Abstrak/tidak berbentuk
Pola Gabungan
Elemen – elemen
dasar struktur :
Struktur
Vertikal ;
a.Kolom Murni ; perletakan kolom (Lihat
Lampiran Gambar)
b.Letak kolom dengan pengulangan secara
merata
c.Letak kolom ditepi,
d.Ditepi dan ditengah
e Letak kolom terpusat
f Dinding Murni ; Lihat Lampiran Gambar)
g Dinding Lurus/Linear
h Dinding Siku/Tekuk
i Dinding Core Terbuka
j Dinding Core Tertutup
k Gabungan/Kombinasi
l Kombinasi antara kolom, dinding-dinding
m. Dapat diletakkan tegak, miring atu kurva
Elemen Struktur
Horizontal ;
Plat Lantai ; (Lihat Lampiran Gambar)
Plat Beton Slab
(Solid)
Plat Wafel
Plat Komposit
(Steel Deck - Bondex)
Plat Berongga
(Hollow-core concrete slabs)
Atap Datar
Dak Beton
Steel Deck
Komposit/Kombinasi
Balok-Balok ;
(Lihat Lampiran Gambar)
Balok Paralel;
satu arah (oneway) dan dua arah (two way system)
Balok dengan
susunan Radial
Balok dengan
susunan Diagonal
Balok dengan
susunan Kombinasi (Hibrid)
Elemen Dasar
Struktur menurut Bentuk Geometrik
a.Elemen Garis Lurus (Balok dan Kolom) –
merupakan elemen struktur satu dimensi.
b.Elemen Bidang Datar (Flat Surface
Structure/Slab)
c.Elemen Lipat/Patah dan Lipat Kurva (
“Folded and Curved Line“)
d.Elemen Dinding Lengkung dan Dinding Miring
e.Elemen Permukaan Lengkung (“Curved
Surface“)
Sistem Struktur
Penahan Beban Lateral
Pada dasarnya
untuk menahan beban vertikal ; kolom struktur dan sistem pondasi adalah yang
utama.
Dasar untuk
menahan beban lateral/horizontal dapat dipecahkan dengan cara ;
➤ Membuat
sambungan jepit sempurna (rigid frame) pada sistem struktur rangka ;
➤ Mendisain
sambungan jepit sempurna pada bagian kolom dengan sistem pondasi/tanah.
➤ Mendisain
sambungan jepit sempurna pada kolom dan balok, baik sebagian maupun
keseluruhan
sistem portal.
➤ Menggunakan
ikatan diagonal (bracing) pada struktur rangka.
➤ Menggunakan
dinding panel (dinding geser/“shear wall“) pada sistem struktur rangka atau
dinding
geser murni (menerus)
➤ Menggunakan
Kombinasi dari ketiga sistem diatas
Sistem Struktur
Portal (Single-Storey Skeleton Structure)
Elemen dasar
struktur portal adalah berupa elemen batang yang disusun/dirakit sedemikian
rupa menjadi “Balok dan Kolom” (“Post and Lintel/Beam”). Elemen Batang disebut
juga sebagai elemen garis /satu dimensi.
Hubungan Sistem
Rangka dapat dibentuk atas dasar :
➤ Susunan rangka
dengan ikatan jepit sempurna/hubungan kaku (“rigid”)antara elemen-elemen
batang yang tersusun.
➤ Susunan
rangka dengan ikatan sendi/engsel (“pin”, “hinge”) dengan konsep dasar susunan
berupa
‘truss”segi tiga.
➤ Susunan
kombinasi keduanya
Sistem portal dapat disusun satu buah
(“single”) atau multi level(“multibay”-bersusun dengan mengulangan). Sistem
rangka dapat disusun dan dikembangkan dengan arah susunan ;
➤Paralel
➤ Radial,
dengan cara dirotasi
➤ Bentuk-bentuk
susunan bebas
0 Response to "STRUKTUR BANGUAN ADALAH"
Post a Comment